Kamis, 26 April 2012

NOUN CLAUSES

1.     That dictionary is good
-that dictionary is good is an opinion from someone

2.       These glasses is expensive
-I think that these glasses is expensive

3.       Should we wait for him?
-I wonder if we should wait for him

4.       Did she borrow your dictionary?
-I want to know if she borrow your dictionary or not

5.       Does she need any help?
-I wonder  if she needs any help

6.       Is he having trouble?
-I wonder if he having trouble

7.       Does it belong to Jake?
-I want to know if it belongs to jake or anyone else

8.       Is there life on other planets?
-I wonder if there’s life on other planets

9.       Will people live on the moon someday?
-I wonder if people will live on the moon someday

10.    Is this information correct?
-could you tell me if this information is correct or false

Rabu, 11 April 2012

Kisah Tenzing Norgay


Tenzig norgay adalah nama orang, mungkin buat kebanyakan dari kita akan mengatakan nama yang aneh… dari Negara mana nama tersebut berasal.
   Mugkin anda pernah membaca atau mendengar namanya… mungkin juga belum… bagaimana dengan Sir Edmund Hillary… ya sir Edmund Hillary adalah orang pertama di dunia yan berhasil mencapai puncak gunung tertinggi di dunia, gunung everest. Tetapi saat ini bukan sir Edmund Hillary yang akan kita bahas, tetapi tenzing norgay.
   Tenzig norgay seorang penduduk asli Nepal yang bertugas sebagai pemandu bagi para pendak yang berminat untuk mendaki gunung everest. Tensing norgay menjadi pemandu(orang Nepal menyebutnya sherpa) bagi sir Edmund Hillary . pada tanggal 29 mei 1953 jam 11:30 waktu setempat, tenzing norgay bersama sir Edmund Hillary berhasil manaklukan puncak gununf tertinggi tersebut.
   Keberhasilan sir Edmund Hillary pada saat itu sangat fenomenal mengingat baru berakhirnya perang dunia II dan menjadi inspirator untuk mengembalikan kepercayaan diri bagi seluruh bangsa di dunia. Karena keberhasilannya, sir Edmund Hillary mendapatkan gelar vbangsawan dari ratu inggris yang baru saja di lantik saat itu ratu Elizabeth II dan menjadi orang yang paling di kenal di seluruh dunia.
   Tetapi di balik keberhadsilan itu tenzing norgay memiliki peran yang sangat besar, mengapa tenzing norgay tidak menjadi terkenal padahal tenzing adlaah pemandu sir Edmund Hillary. Seharusnya bisa saja ia lah orang pertama yang menginjakkan kaki di gunung everest.
   Sesaat setelah sir Edmund Hillary bersama tenzing norgay kembali dari puncak gunung everest hamper semua reporter dunia berebut mewawancarai sir Edmund Hillary, dan hanya ada satu reporter yang mewawancarai tenzing norgay, berikut cuplikannya:
R: bagaimana perasaan anda dengan keberhasilan menakluklan puncak gunung tertinggi di dunia?
TN: sangat senang sekali.
R: anda kan seorang pemandua bagi Edmund Hillary, tentunya posisi anda berada di depan dia, bukankah seharusnya anda yang menjadi orang pertama yang menjejakkan kakinya dan menjadi orang pertama yang menginjak puncak?
TN: ya, benar sekali. Pada saat satu langkah sebelum menginjak puncak saya mempersilahkan Edmund Hillary untuk menjejakan kakinya di puncak dan menjadi orang pertama yang mneginjak puncak gunung everest.
R: mengapa anda lakukan itu?
TN: karena itu adalah IMPIAN Edmund Hillary untuk menjadi orang pertama yang menginjakkan kakinya di gunung tertinggi di dunia. Impian saya hanya membantu dan mengantarkan dia meraih IMPIAN nya.
    Sekelumit kisah tentang seorang pemandu pendaki bernama tenzing norgay. Ia tidak menjadi serakah ataupun iri dengan keberhasilan, nama besar dan semua penghargaan yang di peroleh Edmund Hillary, ia hanya bangga dapat membantu orang lain mencapai dan mewujudkan impiannya. Dalam kehidupan sehari-hari atau dalam dunia kerja kita secara pribadi terbiasa atau terkondisikan untuk focus kepada diri kita sendiri, siapa yang mendapatkan nama, nilai, bonus, penghargaan dan sebagainya. Namun pernahkah kita berpikir untuk bisa membuat orang lain berhasil? Tanyakan lah itu pada diri kita.

Hidup Yang Dapat Dijelaskan Dalam Satu Kalimat



Arthur Ashe, adalah pemain legendaries tenis Wimbledon yang meninggal karena AIDS akibat transfusi darah yang di terima saat operasi jantung pada 1983. Pada suatu kali, ia menerima sebuah surat dari penggemarnya bertanya “mengapa Tuhan memilih anda untuk menerima penyakit buruk itu?” Arthur menjawab: ada 50 juta anak yang mulai bermain tenis di seluruh dunia. Namun, hanya 5 juta saja yang telah belajar untuk bermain tenis. Ada 500.000 orang yang belajar bermain tenis secara professional.
    Di antara mereka, terdapat 50.000 yang siap ikut turnamen yang di adakan setiap waktu. Ada 5000 petenis yang berhasil mengikuti turnamen grand slam. Ada 50 petenis mengikuti turnamen Wimbledon, tapi hanya 4 petenis yang mencapai semi final, lalu 2 petenis berhasil bertanding final.
    Namun hanya saya yang berhasil yang memenangkan piala. Ketika memegang piala di tangan saya, saya tidak bertanya kepada Tuhan “mengapa saya?” hari ini saya tidak bertanya kepada Tuhan saat saya sakit, “mengapa saya?”
    Kebahagiaan hanya akan menjaga anda bersikap manis. Tantangan menjaga anda tetap kuat. Dukacita menjaga anda tetap manusiawi. Kegagalan membuat anda rendah hati. Kesuksesan membuat anda semangat, tetapi hanya sikap dan kesetiaan yang akan menjaga anda untuk tetap MAJU.

Kamis, 05 April 2012

english


RIZQI ZULFIANTI
16211415
1EA12
 
The Football Match
                My brother and I went to a football match yesterday. Our school team was playing against another High School team. Our team wore red and white shirts, white shorts, and red stockings. The other team wore orange and black shirts, orange shorts, and black stockings. “They look like bees”, my brother said and we laughed.
            They played like bees too. They ran very fast, attacked very hard, and passed the ball to each other very fast. Soon they scored their first goal. My brother and I shouted and shouted, “Come on, Valley School! Come on, the Valleys!” Our headmaster was near us and he was shouting too. He seemed very enthusiastic. However, the high school scored another goal. We were very sad.
            Then, on of the “bees” stopped the ball with one of his hand, so our team got the free kick. Our captain took it and scored a goal. We shouted, “Hooray!” The score was now 2:1. That was better.
            Now our team began to play better-or the “bees” were getting tired. Our team scored another goal before half-time. In the second half of the match, both teams tried very hard, but neither scored, so at the end the score was still two all.

1. “They look like bees”, my brother said
     My brother said that they looked like bees.